Saturday, October 9, 2010

Jangan Marah

"Jangan marah," nasehat Nabi Muhammad SAW.

Ketika ada yang membangkitkan amarah, katakan dalam hati, "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syetan yang terkutuk." - Nabi Muhammad SAW.


Seorang muslim adalah manusia yang :
> Berhiaskan akhlak terpuji.
> Bersolek dengan kesabaran dan rasa malu.
> Berpakaian tawadhu' dan sayang terhadap manusia.

Dari dalam dirinya terpancar tanda-tanda kejantanan, mampu menahan segala beban dan berusaha untuk tidak mencelakai orang lain, pemaaf, penuh kesabaran dan mampu menahan emosi jika ada orang yang memusuhi atau membangkitkan emosinya.

Dan dalam keadaan apapun, wajahnya senantiasa berseri-seri.

Kemarahan adalah kelemahan, kesabaran adalah kekuatan.

"Orang yang kuat bukanlah orang yang jagoan dalam gulat. Orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah," sabda Rasulullah.


Faktor Penyebab Marah :
> Sombong
> Merasa tinggi
> Bangga diri
> Menghina orang lain
> Banyak bercanda
> Suka berdebat
> Banyak melakukan hal-hal yang tidak membuahkan faedah atau manfaat
> Berambisi untuk mendapatkan harta dan kedudukan yang lebih

Hindari dan jauhi beragam akhlak tercela tersebut. Didik diri sendiri dengan berbagai akhlak yang menjadi kebalikannya, yaitu akhlak terpuji.


Cara Mengobati Kemarahan :
1. Melatih dan menempa jiwa agar berhias diri dengan berbagai akhlak terpuji ; sabar, tidak tergesa-gesa dalam segala hal, dan sikap luhur lainnya. Teladani Rasulullah.
2. Redam diri ketika marah, sadari akibat yang muncul lantaran marah, dan ingat keutamaan sikap memendam amarah dan memaafkan orang yang berbuat salah.

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) manusia. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan (muhsin)," QS Ali Imrah 134)

"Barangsiapa yang menahan amarah, dan ia sebenarnya mampu untuk melampiaskannya, maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di atas penghulu makhluk-Nya sehingga ia disuruh memilih bidadari mana yang ia inginkan," Nabi Muhammad.

"Tidaklah seorang hamba menahan amarah karena Allah, kecuali rongganya dipenuhi dengan keimanan," diriwayatkan Imam Ahmad.

3. Ta'awudz, yaitu mengucapkan audhubillahiminasyaitoonirojim = aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syetan yang terkutuk.

"Dan jika engkau ditimpa suatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al A'raf 200)

4. Mengubah posisi
"Jika salah seorang di antara kalian marah, dan dia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk, karena kemarahan akan hilang, jika belum juga hilang maka hendaklah ia berbaring," sabda Nabi.

(karena orang yang sedang berdiri lebih mudah untuk meluapkan dendam, lain halnya dengan duduk atau berbaring).

5. Meninggalkan pembicaraan
Karena dengan terus berbicara, kemarahan seseorang justru seringkali bertambah dengan kata-kata yang diucapkannya, atau ia mungkin akan mengucapkan suatu perkataan yang membuatnya menyesal ketika kemarahannya reda, karena sebenarnya ia tidak ingin mengutarakan hal itu.

"Jika salah seorang di antara kalian marah, maka hendaklah ia diam" (hal ini diucapkan oleh Nabi sebanyak tiga kali).

6. Berwudhu
Kemarahan pada dasarnya adalah api (amarah) yang sedang membara di hati manusia. Air akan memadamkan api tersebut.

"Ingatlah, sesungguhnya kemarahan adalah bara yang sedang menyala di hati anak Adam," sabda Nabi.

"Sesungguhnya amarah dari syetan, dan syetan diciptakan dari api. Jika salah seorang di antara kalian marah maka hendaklah ia berwudhu," sabda Nabi.

7. Sedikit bicara, banyak bekerja, dan memberikan pelajaran dengan keteladanan yang baik.

No comments:

Post a Comment